Setiap kubuka mata menyambut pagi , sisa rasa lelah yang
menelungkup di pundak begitu membuatku enggan untuk beranjak dari kasur empuk
yang begitu menggoda untuk terus kutiduri. Ah ! rasanya berat untuk melangkah
pergi membasuh wajah lusuhku , melangkah lemah , menyeret jari jari kecilku
untuk terus berusaha beranjak pergi untuk menggesek otak ku dengan file yang
sudah menumpuk, sudah tak bisa kuhitung aku duduk ditepian kasur melawan rasa
malas ku. Ku paksakan langkahku menuju kuda besi yang selalu menemani ku dari
pagi hingga malam tiba , melewati jalan bebatuan yang rasanya tak sampai –
sampai menuju tempat dimana aku mencari rejeky.Berdoa , berzdikir sepanjang
jalan meminta perlindungan kepada sang maha kuasa . melewati deretan mobil ,
motor , truk dan bis yang sudah menunggu giliran untuk melaju , memacu
adrenalin untuk mempercepat jalan nya kuda besi ku agar tak melewati
waktu.rasanya nyawaku sudah tak berharga lagi saat aku bertarung dengan waktu
untuk melaju kan kendaraan ku begitu sangat cepat.
Sampai tepat pukul 08.16 , tertunduk lesu saat menekan sidik
jari ku di mesin absen . ah! Rasanya percuma aku cepat – cepat pergi dan
bertaruh dengan nyawa ketika tau upahku dipotong 70 ribu rupiah , membuka satu
persatu jaket yang kukenakan , membuka tas dan menyimpannya di loker . menyeret
jari jari ku untuk duduk di sofa panjang yang empuk . cape rasanya , badan ku
terasa ingin kehentakan ke kasur . diam merenung rasanya ini bukan ide baik
jika aku terus disini .
Rasa lelah kemarin belum terobati dan sekarang sudah semakin
bertambah dengan jalanan tadi pagi yang begitu menguras tenaga dan waktu , perjuangan
ku belum berhenti disini , aku harus duduk didepan monitor besar dengan file
yang begitu banyak di meja . kukerjakan satu persatu file tersebut , rasanya
lelah semakin bertambah , waktu pun terus berpacu , sampai akhirnya tepat pukul
5 dan saat nya aku pun pulang , melihat derasnya air diluar , gemuruh petir
yang begitu menghentakkan telinga , menunggu derasnya air turun dikit demi
sedikit , tapi rasanya tak kunjung reda . kupaksakan pulang dengan memakai jas
hujan yang berlubang karena sobek , melewati perjalanan panjang , melawan
derasnya air hujan , melawan rasa dingin yang begitu menusuk tulang . saat di
perjalanan , ku melihat sosok pria sepuh yang sudah bungkuk membawa keranjang berat
yang dia pikul di pundak kecilnya , air mata ini tak dapat tertahankan , andai
ini orang tuaku , dan aku sangat tidak pernah mau orang tua ku seperti ini , kutepikan
kuda besi ku dipinggiran trotoar , aku menunggu nya untuk memberikan sedikit
rejeky yang mungkin ini tak seberapa dengan kebutuhan nya yang sangat luar
biasa besar, kaki kecil dengan alas kaki yang sudah menipis karena sudah
dipakai menggesek aspal berpuluh puluh kilometer, kuberikan sedikit rejeky ku
ke tangannya , beliau tersenyum dan berdoa untukku , tangan nya dingin kaku
karena sudah melewati derasnya hujan tanpa penutup kepala. Beliau dan orang
orang lain yang sama seperti beliau adalah sosok dimana mereka adalah motivasi
bagi ku , motivasi saat aku lemah menjalani hidup , yang aku rasakan dan mereka
rasakan tak sama , ingin sekali terus memberi kepada mereka yang membutuhkan ,
semoga Engkau terus memberi rejeky untuk ku agar aku terus bisa memberikan
sebagian rejeky ku untuk nya , untuk beliau beliau pejuang hidup yang sangat
hebat untuk ku , termasuk kedua orang tua ku :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar